bahkan dizaman itu banyak wanita yang memakai serbuk intan untuk merias bibir dan matanya.
Tidak seperti di zaman sekarang yang nyaman untuk dipakai, lipstik di zaman dulu terasa menyakitkan. Bubuk permata yang jadi bahan bakunya, terkadang membuat kulit bibir pemakainya terluka. Memakai lipstik saat itu pun menjadi sangat menyakitkan.
Namun mereka tetap menggunakannya sebagai simbol kecantikan. Tokoh legenda Mesir, Clepatra pun diceritakan menggunakan pemerah bibir yang terbuat dari ekstrak kumbang dan semut.
Hingga abad ke-16, lipstik sudah digunakan secara luas. Ratu Elizabeth I, sebagai trendsetter, menjadi salah satu tokoh penting yang berperan besar mempopulerkan lipstik. Di zaman ini, lipstick sudah mulai dibuat dalam ukuran yang mudah untuk dibawa-bawa.
Saat Ratu Victoria naik takhta menggantikannya, muncul anggapan yang berbeda tentang kosmetik. Saat itu, perempuan yang berdandan dianggap menyalahi kodrat kewanitaan dan dinilai dekat dengan prostitusi. Namun, saat itu para seniman perempuan tetap menggunakan make up untuk mempercantik diri.
Perlahan tapi pasti, anggapan negatif tentang berdandan itu kembali berubah. Bahkan,ketika memasuki awal abad ke-19, teknologi kosmetik berkembang pesat. Tahun 1884 muncul produk pertama lipstick yang sudah dikemas dengan kertas sutra.
Dan menindak lanjuti perkembangan kosmetik dunia agar aman dan nyaman serta terbukti manfaatnya kami dengan bangga mempersembahkan produk perawatan wajah alami 100% organik aurora miracle face lift mengembalikan keremajaan kulit, seratus delapan puluh derajat rasakan sentuhan lembut kulit anda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar